Berandapublik.com – Menanggapi rusaknya jalan di Desa Sungai Sayang Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur), Jambi. Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tanjab Timur turun ke lokasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas PUPR Tanjab Timur, Dedy Novrianika kepada awak media di kawasan SK 21 Desa Rantau Rasau I, Kecamatan Rantau Rasau, Sabtu malam (19/11/22) lalu.
Menurut Dedi, rusaknya jalan di Sungai Sayang itu terjadi karena parit di kiri-kanan jalan terjadi pendangkalan. Air yang ada di parit masuk ke badan jalan dan air di badan jalan tidak bisa keluar atau tertahan. Oleh karena itu, sambung Dedi, pihaknya akan melakukan penggalian parit sampai di titik jalan yang rusak parah.
“Ke depan, alat untuk penggalian parit sudah ada. Dozer, Compact, Grader, stand by (bersiap, red) untuk jalan yang rusak tersebut. Sedangkan pengangkut material, dump truck ada 2 disitu. Nanti dump truck itu, Kita upayakan bisa masuk sampai titik jalan yang rusak,” terang Dedi.
Menurut Dedi, sebenarnya yang lebih bagus itu mendatangkan tanah dari luar. Akan tetapi, dengan kondisi saat ini (curah hujan tinggi, red) belum memungkinkan. Malah lebih mahal mobilisasi tanah dari pada harga tanah itu sendiri.
“Jadi saya rasa tidak efektif. Mungkin nanti kita tambah sampai ke ujung Sungai Sayang galiannya. Digali, jadi maka air turun, sehingga badan jalan berangsur-angsur nanti akan kering, dengan kering dia keras, kita bisa bangun diatasnya,” ungkap Dedi.
Dengan dilakukan penggalian ujar Dedi, secara bertahap insyallah jalan itu kering. Saat ini, Ia mengaku memang satu sisi parit saja yang digali. Tahun depan, jika pihaknya jadi membeli alat berat, sebelahnya akan digali lagi.
“Sementara ini kita mengejar, masyarakat bisa lewat dan tidak terhambat dulu. Yang kita bikin baru nanti, itu seperti drainaselah. Jadi jika air hujan jatuh ada penampungnya,” jelas Dedi.
Lebih lanjut, Dedi juga mengatakan pihaknya bersama masyarakat telah menyiapkan galar dari batang kelapa yang sudah dibelah. Lalu, setelah galar terpasang, pihak PUPR mengupayakan membuat rel (galar yang disisip batu).
“Kita bantu dari sisi peralatan, untuk tahap awal ini kita akan meratakan jalan menggunakan alat berat. Satu atau dua hari ini, kalau cuaca mendukung, tidak hujan lagi, kita menghampar galar yang sudah ada. Nanti ada batu untuk mengisi di antara galar itu,” terang Dedi lagi.
Sementara itu, Kepala Desa Sungai Sayang, Ahmadiah, kepada awak media di UPTD Alkal Dinas PUPR Tanjab Timur mengatakan, pihak PUPR telah memulai pekerjaan tanggap darurat.
“Informasi saat ini sudah membuat jalan darurat untuk motor dulu. Tanggap darurat ini minimal membuat mobilitas kita lancar, walaupun cuma roda dua. Yang penting lancar, itu yang utamanya,” kata Ahmadiah. Senin (21/11/22).
Ahmadi juga mengharapkan, jalan di Desa Sungai Sayang menjadi prioritas pemerintah. Sehingga ada penanganan secara permanen berupa rigit beton dan saluran air diperlancar.
“Dalam jangka panjang, mungkin tahun depan atau bagaimana, setelah kondisi badan jalan sudah bagus. Kita berharap ada rigit beton, khususnya di lokasi – lokasi yang langganan putus.” tutup Ahmadi.(pbp)