Berandapublik.com – Jaringan Peduli Perempuan Bengkulu (JPPB) mulai menyoroti kasus yang terjadi di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lebong.
Fonika Toyib, Ketua JPPB. melalui akun instagran pcg_perempuan, meminta kepolisian dan kejaksaan mengusut tuntas dugaan kasus pengancaman dengan kekerasan yang terjadi kesatuan Polisi Pamongpraja ini.
“Sebagai abdi negara apalagi pemimpin, sudah seharusnya menyelesaikan kasus dengan bijak. Tidak main hakim sendiri. Ini jelas menjadi preseden buruk,” ujar Fonika Toyib.
Fonika menjelaskan, Dinas Satpol PP notabenenya adalah menyelesaikan sebuah masalah bukan malah main hakim sendiri.
“Dugaan kekerasan dengan mencekik leher harus disikapi dengan benar, dan diproses secara hukum,” jelas Fonika.
Dia meminta Aparat Penegak Hukum (APH) di Lebong memproses kasus ini dengan tegas agar menjadi efek jera.
Menurut Fonika, terlapor seharusnya mendapat perlindungan dari atasannya yaitu sekda Lebongkepada pelapor yang berani membawa perkara ini ke meja hukum. Terlebih lagi, pelapor ini adalah hanya pegawai biasa di daerah itu.
“Harus menjadi perhatian serius pemerintah setempat, belum lagi banyak kasus kekerasan Seksual disana (Lebong-red), sekarang kasus ini menimpa perempuan di Lebong. Pelapor ini juga harus mendapatkan perlindungan dari atasannya ,” pungkas Fonika.(jmd)