Berandapublik.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu bersama BPBD Kabupaten Lebong, mendampingi Desa Tangguh Bencana (Destana) Sukau Sari Kecamatan Lebong Selatan.
Kedatangan anggota BPBD ini untulk melakukan pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi dan titik kumpul di Sukau Sari. Selasa (20/12) siang.
Tim BPBD Provinsi Bengkulu dipimpin Kabid Pra Bencana BPBD Provinsi Bengkulu, Hardenni Medianto dan rombongan, didampingi Sekretaris Destana Sukau Sari.
Kalak BPBD Lebong, Tantomi melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Hendera disampaikan Analis Kebencanaan BPBD, Masayu Uminil Hana, bahwa pemasangan rambu-rambu jalur evakuasi dan titik kumpul ini merupakan tindak lanjut dari pembentukan desa tangguh bencana Desa Sukau Sari.
“Tujuannya untuk mempermudah bagi masyarakat, apabila terjadi bencana. Sehingga masyarakat tahu harus kemana dan lari kemana. Dengan demikian bisa terselamatkan dan memudahkan kita untuk mendeteksi dan menyelamatkan para korban bencana,” kata Masayu Uminil Hana
Dia menjelaskan, ada enam titik rambu-rambu yang dipasang, yakni titik 1 dan 2 dekat rumah warga dusun 1,
titik 3 di simpang Trans Mangkuraja, titik 4 depan masjid, titik 5 di depan rumah BPD dusun 3, dan 1 titik kumpul di SD desa setempat.
“Totalnya enam. Diantaranya 5 titik jalur evakuasi, dan 1 titik kumpul,” jelas Masayu Uminil Hana.
Menurut Masayu Uminil Hana, pertimbangan penentuan titik-titik pemasangan rambu-rambu ini sangat tergantung dari pihak pemerintah desa. Pemerintah Desa itu sendiri yang menentukan. Karena desa yang lebih tahu masyarakat itu biasanya lewat dimana untuk menuju ke shelter. Atau masyarakat yang sudah terbiasa untuk menuju ke titik kumpul.
“Mestinya kita juga harus mengantisipasi tempat pengungsian jika memang harus mengungsi. Jika tidak mengungsi maka hanya berkumpul saja. Kemudian kita evakuasi dan dilihat ada korban apa tidak. Kalau memang tidak ada korban, berarti tidak ada permasalahan.” terang Masayu Uminil Hana. (jms)