Pupuk Gratis dan Pinjaman Hand Tractor Bagi Yang Ikut MT2 Tahun Ini

oleh -350 Dilihat
oleh

Berandapublik.com – Dalam rangka mengurangi biaya produksi petani, Pemkab Lebong tengah merancang program Hand Tractor dan subsidi pupuk gratis, sebagai persembahan untuk memperluas program Musim Tanam Kedua (MT2) tahun 2023 ini.

Kadis Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lebong, Hedi Parindo mengungkapkan, selama ini Hand Tractor yang ada pada masyarakat masih disewakan kepada petani. Jika petani membutuhkan, masih harus membayar sewa.

Kondisi itu harus dicarikan jalan keluar agar petani tidak perlu sewa, sehingga maksimal untuk mengarap lahan pertaniannya.

“Tahun ini ada pengadaan Hand Tractor. Makanya, penunjangn (MT2) tahun ini akan difasilitasi pinjam pakai Hand Traktor,” kata Hedi di ruang kerjanya, Kamis. (9/2) Kemarin.

Selain Hand Traktor, Pemkab Lebong akan memberikan bantuan pupuk non subsidi gratis bagi petani sebagai upaya memantapkan, serta meningkatkan ketahanan pangan di wilayah ini.

“Penunjang lain akan kita kasih pupuk gratis, dan racun pengendalian hama dari Pemkab Lebong,” tambah Hedi.

Kata Hedi, tidak seluruh petani mau ikut MT2. Namun, ia mengaku minat petani tiap tahun bertambah dan meluas.

Ia mencontohkan, program MT2 pada tahun 2021 lalu hanya diikuti petani dengan luas 55 hektare di Desa Kota Baru. Tetapi di tahun 2022 lalu bertambah menjadi 365 hektare yang diikuti oleh sejumlah desa. Diantaranya, Desa Tabeak Dipoa, Kota Baru, Nangai Tayau, Pagar Agung, Ujung Tanjung III.

Kemudian, Talang Leak II, Tik Teniak, Kelurahan Turan Lalang, Kelurahan Taba Anyar, Kelurahan Tes, hingga Kelurahan Rimbo Pengadang.

Hedi menargetkan tahun 2023 ini, luas MT kembali bertambah menjadi 1.500 hektare.

“Target kita tahun ini satu hamparan luasnya 1 Ha yang berada di Kecamatan Bingin Kuning,” ungkap Hendi.

Di lain sisi Hedi mengatakan, jika produktifitas padi MT1 dan MT2 sama. Kalau dari data BPS, produktifitas rata-rata MT1 dan MT2 mencapai 7,2 sampai 8,5 ton per hektare.

“Beda tipis. Untuk wilayah yang memang lokasi produktifitasnya tinggi, itu mulai dari Kecamatan Bingin Kuning sampai Kecamatan Lebong Utara. Kalau wilayah lain kan memang produktifitasnya rendah, jadi wajar kalau tidak sama.” tutup Hedi.(jmd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *