Berandapublik.com – Seorang Warga Desa Ranah Karya Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko merasa kesal dan mengeluhkan lambannya tindakan yang diambil pemerintah desa atas laporannya tentang air dan limbah masyarakat yang menggenangi sekitar rumahnya ketika hari hujan.
Rasa Kesal dan keluhannya itu, disampaikan warga kepada redaksi berandapublik.com melalui pesan whatsapp miliknya. Sumber mengaku, keluhannya sudah ia sampaikan kepada Pemdes Ranah Karya bukan hanya satu dua bulan, malah sudah dilaporkan kepada kepala dusun setempat sejak tahu 2000 lalu.
Selain itu dia mengatakan, dirinya sudah membuat surat hibah tanah untuk pembuatan siring, agar air limbah tersebut tidak menggenangi rumahnya. Namun hingga saat ini belum ada tindakan dari Pemerintah Desa Ranah Karya.
“ masalah ini sudah saya laporkan kepada kepala Dusun (Kadus) pada tahun 2000, bahkan saya sudah membuat surat hibah tanah untuk pembuatan siring, tapi tidak ditanggapi pemdes Ranah Karya. Untuk mengantisipasi sementara saya sudah beli tanah timbunan, sekarang tanah itupun sudah habis dibawa air,” kata sumber Sabtu, (26/8/23) dengan dialek bahasa Indonesia Mukomuko.
Informasi ini sudah disampaikan kepada Pemerintah Desa Ranah Karya, langsung kepada Kepala Desa Arman Jaya. Pada awalnya kades menganggab lokasi itu bisa saja masuk di lokasi jalan provinsi.
“ maaf ya pak, mungkin itu jalan provinsi, dan kalau tahun 2000 belum masa jabatan saya,” kata Arman Jaya.
Ketika ditanya apakah setelah dirinya menjabat, tidak ada laporan dan surat hibah atas tanah dari warga untuk dibuat siring agar air limbah masyaraat tidak tergenang di dekat rumah?. Kades malah menanyakan dimana lokasi yang dilaporkan warga tersebut.
Saat ditunjukkan bukti foto laporan warga itu yang berada di sekitar Sawah Luas, informasi dari kades hening. Kabar terakhir diterima redaksi dari sumber, kades Ranah Karya melalui Kepala Dusun sudah mendatangi yang bersangkutan. Persoalan itu akan dikerjakan dalam satu dua hari mendatang.(mag)