Pembangunan Prasarana Olahraga Kuala Lagan Kembali Disorot

oleh -140 Dilihat
oleh

Berandapublik.com – Soal pembangunan prasarana olahraga desa yang dibangun oleh Pemerintah Desa Kuala Lagan Kecamatan Kuala Jambi, Tanjung Jabung Timur kembali menjadi sorotan.

Dari papan informasi kegiatan tersebut menyerap anggaran sebesar Rp80.999.388 bersumber dari Dana Desa Tahun 2023 dan hanya bertuliskan volume 1 kegiatan.

Informasi lain yang berhasil diperoleh awak media belum lama ini, salah satu pekerja (operator) alat berat yang meminta namanya tidak disebutkan mengatakan, pihaknya melaksanakan kegiatan di Desa Kuala Lagan dengan hitungan per jam.

“Kalau meteran tidak ada, per jam. Harga per jam 700, dak taulah kalau die buat per meter disitu, yang jelas kite nerime per jam. Kalau lapangan bola tu tujuh puluh (jam),” terang sumber dengan dialeg melayu.

Dikatakannya juga, selain mengerjakan lapangan bola, ada juga pembuatan tanggul sampai ke belakang rumah warga. Namun Ia menekankan lagi bahwa pihaknya menerima upah dengan hitungan per jam bukan per meter.

“Cuma lapangan bola tulah, dibersihkan, makanya per jam kan kerjanya lama,” tambahnya.

“Itu per jam semua, dari lapangan sampai di depan belakang rumah masyarakat. Di belakang rumah orang tu yang arah ke rumah sekdes Amir itu per meter, kalau Pak Kades 50 per meter, tapi ke kami perjam. Kalau itu pribadi, cuma kades yang nanggulangi dulu bayarnya. Tapi diglobal kami per jam semua,” lanjut sumber lagi.

Ia menambahkan, selain membersihkan lapangan dan membuat tanggul, pihaknya juga membantu dalam pemasangan pipa paralon.

“Bersihkan itu je, lapangan tu kalau dak salah 4 hari, nanggulnya tu 5 harian. Paralon 12 batang, alat semua yang masang,” ungkap sumber.

Mengenai aktivitas pembayaran jelas sumber, pihaknya langsung berurusan dengan Kepala Desa. Dan sumber mengaku hanya meninggalkan photo copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada pihak desa tanpa adanya bukti pembayaran.

“Kalau yang bayar pak kades, tak ade TPK. Cuma photo copy KTP aku ade, nah Awak takde tanda tangan. Kalau aku ngomong apo adonyo lah, dak mungkin lah awak sekarang umpama ngomong meteran besok ngomong jam-jaman. Kalau meteran dak masuk lihat anggarannya,” pungkas sumber.

Sementarai itu, upaya awak media untuk konfirmasi Kepala Desa Kuala Lagan hingga berita ini di rilis belum mendapatkan tanggapan.

Sebelumnya, salah satu anggota Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Kuala Lagan, Kaunang, awak media pernah melakukan konfirmasi terkait bagaimana mekanisme pelaksanaan kegiatan tersebut mengatakan pihaknya juga mempunyai atasan.

“Mohon maaf, kalau masalah harga per meter kita tak bisa kita kasih tahu, kalau misalkan jumlah anggaran silahkan dilihat di papan kegiatan,” kata Kaunang di Kantor Desa Kuala Lagan.

Menurut Kaunang, kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia, sehingga menggunakan alat berat. Dan apapun informasi yang terdapat pada papan kegiatan, itulah yang dilaksanakan oleh TPK Desa Kuala Lagan.

“Kalau meteran itu tanggul, kalau steking itu perjam,” ungkap Kaunang.

Sedang Kaur Perencanaan Desa Kuala Lagan, Rudi yang ikut dikonfirmasi dalam satu ruangan itu turut menjelaskan yang dimaksud oleh anggota TPK sebagai atasan ialah pihak Kecamatan dan Dinas PMD.

Rudi juga menjelaskan, pihak desa melaksanakan kegiatan dengan cara swakelola. Lalu, sambung Rudi, pekerjaan pembangunan prasarana olahraga tersebut, meliputi pembuatan tanggul, pemasangan pipa paralon dan steking.

Disinggung berapa biaya alat berat yang dibutuhkan dalam perencanaan kegiatan itu, Rudi mengatakan biayanya standar.

“Standarlah” ungkap Rudi. (pbp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *