Berandapublik.com – Masyarakat yang menggunakan jalan Inggris di Kabupaten Seluma, khususnya masyarakat desa Penago Baru dan Desa Rawa Indah Kecamatan Ilir Talo, meminta Pemerintah Provinsi Bengkulu, untuk dapat segera membangun jalan peninggalan penjajah tersebut.
Permintaan ini disampaikan salah satu tokoh masyarakat Rawa Indah, Andi Wijaya didampingi Salikin, Kepala Desa Penago Baru, saat awak media berandapublik.com mengunjungi lokasi Jalan Inggris ini. Minggu, (30/7/23).
Andi Wijaya mengatakan, Jalan Lintas pesisir Barat ini sebenarnya dirancang pada masa presiden Megawati Sukarno Putri tahun 2000. Zaman Megawati menurut Andi, jalan dan Jembatan bagian hilir dua kali lipat lebih bagus, lebih baik dan lebih lebar dari jalan tengah yang ada sekarang.
“ Bila diperbaiki pemerintah untuk jalan lintas Bengkulu- Lampung, akan mempersingkat jarak tempuh 80 kilometer dibandingkan jalan yang ada sekarang. Bayangkan 80 kilometer itu dapat meringankan biaya pengendara,” kata Andi.
Andi meyakini, apabila jalan Lintas Pesisir Barat ini dibangun, bisa menjadi akses pilihan, paling tidak separoh pengendara jalan tengah akan pindah ke jalan ini.
“ karena jalannya datar tidak banyak tikungan,” tambah Andi.
Selain itu Andi menjelaskan, jalan ini adalah jalan provinsi, dengan demikian kewenangan berada di tangan provinsi dan Gubernur yang seharusnya berperan. Namun sudah beberapa tahun ditunggu sepertinya tidak ada gerakan dari provinsi Bengkulu.
“ makanya kami meminta kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, agar perduli dengan kondisi jalan ini, mungkin bisa dilakukan dengan dana Inpres. Sepertinya provinsi Bengkulu Tidak Mampu membangun jalan peninggalan inggris ini,” pinta Andi.
Ditanya apakah jalan ini pernah diusulkan ke provinsi, ia mengatakan untuk mengusulkan secara tersurat itu wewenang pemerintah desa, ia sebagai masyarakat sebatas pemberitaan media sosial.
“ pak gubernur tidak mungkin tidak tahu, tahun 2019 masa gubernur kampanye di rumah, ( rumah Andi-red) sudah disampaikan bahwa jalan inggris ini butuh pembangunan. Sudah 30 tahun dari Muara Matan sampai ke pasar seluma tidak pernah dibangun, setelah jembatan menuju Penago Baru ada, hanya sebatas aspal- aspal curah,” tutup Andi Wijaya. (mag)