Berandapublik.com – Pembangunan sarana jalan pada kegiatan SKK Migas minyak Tiung # 01 oleh PT Cipta Niaga Gemilang (CNG) diharapakan memiliki asas manfaat untuk masyarakat, khususnya masyarakat RT10 Dusun Sukorejo Desa Rantau Karya Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.
Hal ini disampaikan Kepala Desa Rantau Karya, Agus Muardi ketika disambangi awak media di kawasan Simpang Plabi, Kamis (9/11/2023) sore.
“Masyarakat mempunyai harapan sudah lama untuk mendapatkan akses jalan yang bagus. Alhamdulillah saat ini sudah tercapai dengan masuknya kegiatan dari perusahaan CNG,” kata Agus.
Jalan yang telah dikerjakan itu, imbuh Agus merupakan salah satu jalan penghubung antar desa, yakni menghubungkan Desa Rantau Karya dan Desa Sukamaju. Selain terdapat permukiman penduduk, disana juga merupakan daerah perkebunan masyarakat.
“Perkiraan di RT 10 kurang lebihnya ada 20 KK, dan dengan adanya ini (pembangunan jalan, red) Saya lihat pengangkutan produksi hasil panen masyarakat ada
peningkatan kapasitas,” jelas Agus.
Ia menerangkan, pada awalnya ada dua alternatif akses jalan yang akan dibangun, tetapi masyarakat memohon agar pembangunan jalan untuk kegiatan tersebut bisa melintas di jalan masyarakat.
“Seandainya masyarakat tidak menghendaki, tentunya jalannya tidak di situ, mungkin di tempat lain,” ujar Agus.
Dengan demikian, ada proses semacam ganti rugi, berkaitan besarannya, sambung Agus Muardi, juga telah disampaikan melalui KJPP dengan masyarakat dan juga ada kesepakatan. Pun begitu, semua hal tersebut masih dalam proses.
“Artinya baik-buruknya belum bisa dinilai, karena semuanya belum selesai, termasuklah dengan adanya ganti rugi dan kewajiban CNG sendiri untuk pembaharuan surat tanah masyarakat yang merupakan tanggung jawab CNG,” terang Agus.
Lebih lanjut, walaupun saat ini manfaatnya sudah sesuai dengan harapan masyarakat, khususnya pada akses jalan, namun menurut Agus, bahwasanya kegiatan tersebut melintas di permukiman warga, oleh karena itu hendaknya jalan tersebut harus dilakukan pengerasan memakai batu.
Agus juga menjelaskan, jika pada saat musim panas, terlihat debu akibat kendaraan yang lewat di jalan tersebut dan ditakutkan berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Kemudian apabila musim hujan, tentu jalannya sulit untuk dilewati.
“Keinginan dari pemerintah dan masyarakat sendiri tentunya agar perusahaan CNG segera adakan penyiraman batu, karena kasian masyarakat. Saya rasa perusahaan ini hadir juga mempunyai satu tugas, agar bagaimana bisa membawa suatu kesejahteraan masyarakat,” pungkas Agus Muardi.
Sementara itu, salah satu warga RT 10 Dusun Sukorejo, Zakaria (40) menyampaikan syukur atas pembangunan jalan dilingkungannya, namun menurutnya ada satu harapan masyarakat yang belum terealisasi, yakni penaburan batu pada jalan tersebut.
Disampaikan Zakaria, dahulu sebelum adanya pembangunan jalan seperti sekarang, masyarakat RT10 hampir setiap minggu bergotong-royong untuk memperbaiki jalan.
“Kalau masalah jalan, kami masyarakat sudah sangat bersyukur, ya kami berterimakasih. Cuma itu, ya minta ditingkatkan lagi jangan hanya seperti itu, harapan masyarakat itu yang pokok memang harus segera di batu. Jadi harapan masyarakat yang belum terealisasi, ya pengerasan jalan itu,” ungkap Zakaria.
“Okelah mungkin kalau sekarang belum musim hujan, kami masih enaklah kalau cuma lewat. Tapi kami bayangkan kalau sudah hujan, sehari aja sudah mulai bonyok itu, kasian anak-anak yang sekolah,” tambahnya.
Selain itu, Zakaria juga meminta agar kedepanya pihak perusahaan jangan hanya sebatas membangun jalan saja.
Harap Zakaria, pihak perusahaan juga memperhatikan fasilitas sosial lainnya, seperti jaringan listrik yang diakuinya dibangun masyarakat dengan cara swadaya dan juga tempat ibadah.
“Dulunya listrik ke dalam itu swadaya, nanti mungkin kalau bisa minta diperbaiki, karena sudah tua lah kabel-kabel itu umurnya,” tandasnya.(pbp)
