Berandapublik.com – Jembatan yang digunakan sebagai jalan pemukiman, mulai dari Kampung Bahari 1 sampai RT 09 di Kuala Simbur dekat muara laut rusak parah.
Pantauan awak media berandapublik.com di lapangan, lantai jembatan dan gelegar sudah banyak yang rusak dan terlihat jelas berlubang karena papannya sudah banyak yang patah.
Hadi, Kepala Dusun (Kadus) Bahari 1 saat dikonfermasi di ruang aula kantor desa beberapa hari yang lalu menjelaskan, rusaknya jalan tersebut karena bahannya dari kayu dan membenarkan rusaknya jalan tersebut.
Dicecar pertanyaan apa upaya yang sudah dilakukan untuk memperbaiki jalan itu, Hadi mengatakan dirinya sudah mengajukan usulan saat Musrenbangdes dan ia juga menerangkan kalau wilayahnya sering longsor dan terkena gelombang air laut.
” saya selaku Kadus bersama RT sudah pernah mengajukan saat Musrenbangdes, dan perlu juga saya sampaikan bahwa wilayah saya itu longsor dan setiap musim angin Utara gelombang air laut kuat. Kalau melalui dana desa mungkin tidak bisa, karna di takutkan baru dibangun bisa roboh. Karna dampak ambrasi. Yang bisa dibangun di wilayah tersebut kalau pasak bumi dan diturap. Tentu melalui dinas PU,” kata Hadi.
Sedangkan Kades Kuala Simbur Juhefa, ketika dikonfermasi terkait jalan di dusun bahari 1 hingga RT O9 itu mengakui seperti apa yang disampaikan Kadus. Mengenai jalan itu menurut Kades sudah dibahas di Musrenbangdes dan sudah pula diajukan ke dinas PU.
” Kita sudah bahas di Musrenbangdes dan kita sudah ajukan ke PU. karena wilayah tersebut ambrasi dan harus mengunakan pasak bumi dan turap. Gelombang laut sangat kuat saat musim Utara,” ujar Juhefa.
Sebagai Kepala Desa menurut Juhefa persoalan itu tetap dia perjuangkan dan sudah meminta ke dinas terkait di kabupaten dan itu PR. kalau dari dinas sudah pernah dibantu melalui tanggap darurat.
Baduwi, ketua BPD desa Kuala Simbur saat ditemui awak media juga mengakui bahwa wilayah tersebut ambrasi. Kalau wilayah itu dibangun melalui dana desa sangat berisiko. (arf)