Berandapublik.com – Calon bupati dan wakil bupati Tanjab Timur, Hj Dilla Hikmah Sari (Dilla Hich) dan Muslimin Tanja (MT) turun menjelajahi kecamata Sadu dengan berkendara roda dua. Rabu, 24 Juli 2024,
Perjalanan darat ini mulai pukul 04.00 WIB bersama tim dan simpatisan Dilla MT. dari Muarasabak Barat menuju Kecamatan Rantau Rasau dan titik kumpulnya di penyeberangan tepi kecamatan Nipah Panjang.
Pagi pukul 7.00 WIB Rombongan Dilla – MT melakukan penyeberangan sungai Batanghari ke pelabuhan desa Sungai Jeruk. Dari desa ini Dillah MT mulai melakukan perjalanan menuju kecamatan Sadu hingga ke desa Sungai Benuh yang berbatasan langsung dengan provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Hebatnya Dilla menyetir sendiri sepeda motor dari desa ke desa hingga desa terluar. Berkendara sejak pagi hingga dini hari dan sempat jatuh tergelincir. Namun tidak mematahkan semangat Dilla dan MT mengelilingi desa – desa se Kecamatan Sadu. Desa yang dilalui Sungai jeruk, Simpang Datuk, simpang Jelita (Nipah Panjang).
Desa yang dilalui di Sadu semua desa, yakni sungai lokan, sungai itik, Sungai Jambat, sungai Sayang, Remau Baku Tuo, Air Hitam Laut, Cemara, dan terakhir Sungai Benuh. Pukul 01.40 WIB Dilla bersama tim baru tiba kembali di kecamatan Nipah Panjang.
Dilla melakukan penyeberangan dari Nipah panjang ke PMD sebagai titik awal perjalanan dengan bertujuan mengunjungi desa terluar Tanjabtim, yakni Desa Sungai Benuh. Sebuah desa kecil yang berbatasan langsung dengan Desa Tanah pilih Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Perjalanan ke Sungai Benuh biasanya ditempuh 4-5 jam dari PMD. Namun kali ini Dilla dan rombongan baru tiba di Sungai benuh jelang magrib, atau sekitar 12 jam perjalanan. Karenanya, Dilla harus mampir ke desa – desa yang dilewati sepanjang perjalanan.
Ada 7 desa sebelum sampai Sungai benuh yaitu Sungaijeruk, Sungaijambat, Remaubakutuo, Airhitamlaut, Sungaicemara, Labuhanpering dan Sungaisayang.
Warga setiap desa yang disinggahi Dilla begitu antusias menyambut calon bupati kebanggan mereka. Bahkan rombongan Dilla yang awalnya hanya 7 sepeda motor bertambah menjadi 36 sepeda motor saat tiba di Sungaibenuh.
Jalan ke Sadu memang dikenal sebagai medan yang lumayan ekstrim bagi permotor. Selain masih banyak jalan sempit dan minim permukiman, jalan itu juga dikenal berbahaya karena masih banyaknya hewan buas. Wilayah tersebut memang berbatasan dengan Taman Nasional Berbak ( TNB ). Jauh lebih aman berkendara lewat perairan dengan Speedboat.
Tetapi Dilla Hich mengambil resiko itu demi bertemu dengan warga setiap desa yang ia lewati. Walaupun beliau seorang perempuan namun tidak ada penghalang baginya, menyetir motor trail yang dipinjamkan pendukungnya. Tujuan Dilla Hich melakukan perjalanan ini adalah untuk mengetahui langsung kondisi daerah Tanjung Jabung Timur dan mendengar langsung aspirasi dan harapan warga.
Meski melelahkan dan tiba kembali saat dinihari, Dilla mengaku senang dan happy berkendara lebih 17 jam di medan yang penuh tantangan. Ia gembira karena bisa bertemu langsung dengan warga di tiap desa. Ia juga bisa melihat langsung kondisi pembangunan serta kehidupan warganya dari dekat.
Ketua IKAL Lemhanas Provinsi Jambi Mursyid Sonsang, melihat kegigihan dan keberanian Dilla Hich sebagai modal dasar sebagai pemimpin saat ini, harus rajin turun ke masyarakat, tidak saja di daerah yang mudah dijangkau. tapi ke desa desa terpencil apalagi di desa-desa yang berbatasan dengan kabupaten lain.
“Kalau Dilla terpilih nantinya, sudah memahami tiga AN yaitu medan, persoalan dan ditindak lanjuti dengan program yang tepat sasaran, ” jelas mantan wartawan RCTI yang pernah meliput burung Migran di Desa Cemara itu.(kml)