Berandapublik.com – Pertarungan di Pilkada Kabupaten Tanjung Jabung Timur tampaknya mulai memanas. Saling klaim dukungan terjadi dimana – mana.
Selain klaim dukungan, sejumlah manuver dan provokasi juga mewarnai duel head to head Dilla Hikmah Sari – Muslimin Tanja versus Zumi Laza – Muhammad Aries.
Terbaru, mencuat kabar bahwa Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ikut mengusung Dilla – Muslimin membelot ke Laza – Aries. Dilansir dari sebuah media online, seseorang diduga bernama Samsul Muin disebut sebagai Sekjen PSI Tanjabtim. Dia mengungkapkan sejumlah hal sebagai alasan yang bersangkutan pindah dukungan. Bahkan peralihan dukungan itu diklaim akan membuat perpecahan di tubuh PSI.
Namun, pernyataan Samsul Muin tersebut langsung mendapat reaksi keras dari PSI. Baik DPD Tanjabtim maupun DPW Jambi. PSI tak mempersoalkan dukungan Samsul Muin, yang menjadi sorotan adalah penyebutan Samsul sebagai Sekjen PSI Tanjabtim.
“Yang bersangkutan bukan pengurus PSI,” tegas Ryan Adriyanto, Sekretaris Wilayah PSI Jambi, Minggu (22/9/24).
Bro Ryan juga menegaskan, hingga saat ini seluruh kader, pengurus dan anggota PSI tegak lurus dengan keputusan partai.
“Hal itu sudah saya konfirmasi langsung ke ketua DPD Tanjung Jabung Timur, Bro Umar. Beliau menyatakan hal yang sama bahwa yang bersangkutan bukan pengurus PSI Tanjabtim,” tegas Ryan.
Ryan sangat menyayangkan aksi politik Samsul Muin yang mencatut PSI. Karena itu ia tegas meminta klarifikasi Samsul atas tindakannya membawa – bawa PSI.
“Kami minta yang bersangkutan segera membuat klarifikasi soal posisinya yang disebut sebagai pengurus PSI,” tambah Ryan.
Senada dengan Sekwil PSI Jambi, Ketua PSI Tanjabtim Tunggal Umar Habta Putra, membenarkan bahwa tidak ada nama Samsul Muin dalam kepengurusan DPD PSI Tanjabtim.
“Kami menyayangkan ulah oknum tersebut, kami juga meminta maaf kepada seluruh pendukung Dilla – Muslimin. PSI tetap solid dan siap memenangkan Dilla – Muslimin,” pungkas Bro Umar.
Rustam Hasanuddin Direktur Media Center Dilla – Muslimin menyayangkan kekisruhan yang bersifat provokasi tersebut. Rustam mengatakan bahwa tindakan mendeskreditkan PSI sebagai pengusung Dilla – MT dapat dikategorikan sebagai upaya pecah belah. Diapun menyebut bahwa praktik tersebut sangat tidak terpuji.
“Pilkada ini pertarungan adu gagasan, adu kinerja tim dan kekuatan strategi, jadi praktik – praktik culas picisan semestinya bisa dihindarkan.” tutup Rustam.(arf)